Sumbar - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menobatkan Sumatra Barat (Sumbar) sebagai Provinsi Dermawan”.
Penghargaan ini diberikan atas kedermawanan masyarakat Sumbar yang tercatat sudah 2.061 aksi yang dilakukan bersama ACT.
Penobatan ini ditandai dengan pemberian pigura yang diterima oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dari Vice President National Philanthropy Network ACT, Mukhti, di auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (6/9/2021).
Mukhti mengatakan, aksi-aksi tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh 225 ribu penerima manfaat dengan melibatkan 8.900 relawan.
“Masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang peduli, berbagi. Masyarakat yang pantas disandangkan padanya masyarakat dermawan. Hati dan jiwanya terpaut pada ikatan ukhuwah insaniyah, ” kata Mukhti.
Menurutnya, hampir di seluruh peristiwa kemanusiaan yang menimpa negeri ini, kata dia, masyarakat Minangkabau selalu hadir mengulurkan tangan membantu.
Beberapa aksi kemanusiaan yang melibatkan masyarakat Sumbar ialaj ketika ACT mengirimkan bantuan dengan kapal kemanusiaan pada saat gempa Lombok tahun 2018.
Kemudian gempa di Mamuju, dan banjir besar di Kalimantan Selatan. Belum lagi aksi rutin ACT setiap tahun di Kepulauan Mentawai.
Sedangkan seara global, masyarakat Sumbar lanjut Mukhti tercatat pernah membantu kelaparan di Somalia tahun 2017. Lalu tahun 2018, ikut dalam pengiriman 1.000 ton beras untuk Rohingya, dan tahun 2019, pengiriman 2.000 ton beras untuk Palestina.
Gubernur Mahyeldi menyambut positif penghargaan dari ACT. Menurutnya, kedermawanan dan kepedulian yang dimiliki masyarakat Sumbar memang sudah seharusnya melekat dalam diri orang Sumbar.
“Sense of crisis masyarakat Sumbar telah terasah dalam kehidupan dan juga melalui ajaran agama sejak kecil. Bahkan dalam masa pandemi ini jumlah orang yang membantu melalui ACT meningkat 2 kali lipat. Itu sangat patut kita syukuri, ” ungkap Buya—demikian Mahyeldi sering disapa.
“Mudah-mudahan semangat kedermawanan ini bisa terus dijaga dan ditingkatkan. Pemerintah Provinsi juga terus mendorong kedermawanan melalui Bumdes, Bumnag, dan Yayasan Wakaf yang menyatukan potensi yang ada di ranah dan di rantau yang meringankan beban pemerintah dalam percepatan pembangunan daerah.”