PESSEL, - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sudah mulai menerapkan program Merdeka Belajar (MB), yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Disdikbud Pessel, Salim Muhaimin mengatakan, Merdeka belajar di tiap sekolah merupakan program bernilai positif dan mesti diterapkan secara masif. Menurutnya, MB adalah kemerdekaan berpikir. Kemerdekaan berpikir itu seyogyanya dimulai dari para pengajar.
“Sekolah-sekolah di Pessel sudah menerapkannya. Karena ini juga sudah menjadi bagian dari program pendidikan di Pessel untuk mengembangkan pendidikan anak sejak dini, ” ujarnya pada wartawan, Senin (27/6/2022).
MB memberikannya kebebasan kepada guru dan murid menentukan pelajaran yang diminati. Materi yang dipilih disesuaikan dengan yang diminati oleh siswa, kemudian siswa wajib untuk menguasai dan memperdalam serta mempelajari materi yang ditekuni, jelasnya.
“Program Merdeka belajar ini memberikan kebebasan kepada guru dan murid untuk menentukan materi yang mereka minati dan disukai, ” ujarnya lagi.
Salim melanjutkan Pessel telah memiliki 20 sekolah penggerak di jenjang pendidikan dasar (SD) dan sejumlah lainnya untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Di sekolah penggerak tidak ada lagi kelas unggul dan siswa pintar, karena proses belajarnya telah berubah. Semua siswa bebas belajar sesuai minat dan bakat masing-masing sesuai kurikulum merdeka belajar, jelasnya.
Program tersebut kata Salim selaras dengan visi-misi Kabupaten Pesisir Selatan selama lima tahun ke depan menciptakan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing, tak hanya skala nasional tapi juga internasional.
Visi-misi bupati-wakil bupati itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Salah satu upaya pencapaiannya adalah melalui pendidikan gratis.
Dalam kesempatan itu, Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, mengatakan, program Merdeka belajar bukan hanya sekedar gagasan. Tetapi program yang harus dijalankan untuk membangun masa depan generasi bangsa.
Ia menambahkan, metode pembelajaraan saat ini sudah bergeser. Sekolah harus mampu memberikan kemerdekaan anak didik dalam mengembangkan intelektualitas. Namun tidak meninggalkan akar budaya bangsa sebagai warga Indonesia.
“Dibatasi oleh etika, budaya kita. Merdeka dalam artian eksplorasi intelektual kemampuan anak. improvisasi dan imajinasi harus dibangun dengan baik. Kita harus mendorong anak berkreasi dan berimajinasi dengan baik, ” ujarnya.
Lanjut, Mantan Kepala Disdikbud itu mengatakan, program Merdeka belajar sangat baik untuk pengembangan mutu pendidikan. Karena itu Disdikbud Pessel harus menekankan itu kepada guru di setiap sekolah.
“Program Pak Mentri Nadiem, Merdeka belajar merupakan program yang kami nilai sangat baik. Kami melakukan gerak cepat untuk mengaplikasikan program tersebut. Kami mengajak seluruh tenaga pendidik mulai untuk sama-sama menerapkan di Pessel, ” ungkapnya.(**)