MALAMPAH - Duka mendalam terus ‘menyelimuti’ Kampung Anau, Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Daerah terparah dihantam gempa kuat bermagnitudo 6, 1 itu, terus menambah daftar panjang warganya yang meninggal dunia.
Jumat(4/3), atau sepekan pasca musibah dahsyat itu berlalu, seorang ibu muda bernama Desi Ratna Sari (25 th), menghembuskan nafas terakhirnya di RS M. Djamil Padang. Desi pergi untuk selamanya, meninggalkan dua anak yang masih kecil, termasuk Si Bungsu yang masih berusia empat bulan.
“Benar, Desi meninggal dunia di RS M. Djamil Padang, Jumat siang, ” ujar Sekretaris Daerah Pasaman, Mara Ondak di Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Pasaman.
Berselang tiga jam setelah meninggalnya Desi Ratna Sari, satu orang lagi korban bencana gempa bumi Pasaman kembali meninggal dunia menjelang maghrib. Korban teridetifikasi bernama Tiangin (75 th), warga Jorong Siparayo, Nagari Malampah.
Pria paruh baya ini menderita luka ringan tertimpa bangunan rumahnya yang rubuh, saat gempa dahsyat melanda daerah itu. Tiangin mendapat perawatan di rumah anaknya, dan enggan dirawat di puskesmas karena alasan tidak ada yang akan menunggui.
“Malam ini posko tanggap darurat kembali menerima laporan satu orang warga Siparayo Nagari Malampah meninggal dunia, ” ujar Penanggung Jawab Posko Tanggap Darurat Pasaman, Mara Ondak.
Keterangan Humas Posko Tanggap Darurat Pasaman, Budhi Hermawan, bahwa jenazah Tiangin diselenggarakan dan dishalatkan malam ini juga di rumah anaknya di Labuah Luruih, Jorong Kampuang Tabek, Malampah.
“Pihak keluarga telah sepakat, Jenazah Almarhum Tiangin diselenggarakan dan dishalatkan di rumah anaknya, dan dimakamkan di pandam kuburan keluarga, Jorong Siparayo, ” jelas Budhi.
Budhi menambahkan, alasan Tiangin tidak dirawat di puskesmas atau rumah sakit, bukan karena tidak ada yang mau mengurus, namun karena tidak ada keluarga yang akan menunggui.
Informasi yang diperoleh dari warga Siparayo, bahwa saat gempa dahsyat menguncang Pasaman Jumat pekan lalu, Tiangin sempat terkurung di reruntuhan rumahnya yang hancur di Siparayo.
“Informasi warga sekitar, Tiangin hanya menderita luka ringan, dan telah berobat ke Bidan Desa setempat, ” ujar Budhi Hermawan.
Kematian Tiangin dan Desi Ratna Sari di hari kedelapan pasca gempa, telah menambah panjang daftar meninggal korban bencana gempa bumi Pasaman.(**)