Pasar Ternak Batusangkar Diprediksi Bakal Ramai Kembali

    Pasar Ternak Batusangkar Diprediksi Bakal Ramai Kembali

    BATUSANGKAR – Hari ini Pasar Ternak Batusangkar berada di Nagari Cubadak diperkirakan bakal ramai kembali, sebelumnya sempat ditutup selama dua pekan.

    Penutupan pasar ternak tersebut dalam upaya memutus rantai penularan virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

    Saat dihubungi, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tanah Datar Varia Warvis mengatakan, pengoperasian kembali pasar ternak itu dengan menerapkan protokol biosecurity (biosekuriti).

    Atau serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah penyakit masuk ke dalam peternakan atau menyebar keluar peternakan, untuk memisahkan ternak dari bibit penyakit atau sebaliknya.

    Katanya, transaksi bakal ramai, terutama jual-beli sapi yang bakal dipergunakan kurban bagi masyarakat.

    “Dalam rentang waktu penghentikan kegiatan pasar ternak selama 14 hari, diharap sapi atau hewan ternak lainnya yang terpapar PMK sudah melewati masa inkubasi. Sebelum pasar kembali beroperasi, kita melakukan sterilisasi, dengan melakukan pembersihan dan disinfektan” jelas Varia.

    Selain itu, imbuhnya, setiap ternak yang akan dibawa masuk ke Pasar Ternak Batusangkar yang berasal dari luar Tanah Datar, wajib dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Hewan ternak itu juga diwajibkan diperiksa kondisi kesehatannya sebelum masuk pasar ternak.

    Dijelaskannya, pemeriksaan dilakukan di pos pintu masuk pasar ternak yang dilakukan petugas medik veteriner dan para medik veteriner.

    Bagi yang terindikasi atau memiliki gejala PMK, maka hewan ternak tersebut tidak diperbolehkan memasuki lokasi pasar dan harus segera meninggalkan lokasi.

    Diutarakannya, masa inkubasi virus ini berlangsung sejak hari pertama tertular hingga 14 hari kemudian.

    Virus tersebut, tambahnya, dapat bertahan hidup lama dan berada di tulang, kelenjar, susu, dan produk susu olahan.Tingkat penularannya, terbilang cukup tinggi tetapi tingkat kematian hewan ternak tertular terbilang rendah, yakni pada rentang satu persen hingga lima persen.

    Ditambahkannya, bila ditemukan gejala lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh, dapat dicurigai ternak tersebut terjangkit virus PMK. Untuk memastikan, dhewan ternak itu dilaporkan ke pihak terkait agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan segera. (**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Diduga Pelaku Cabul, Oknum Mahasiswa Ditangkap

    Artikel Berikutnya

    4 Juni, Film Karya Siswa SMKN 4 Padang “Surga...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Kepengurusan KAN Lubuk Kilangan Dikukuhkan, Wako Hendri Septa: Mari Bersinergi Membangun Nagari
    Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariansyah dan Rektor Universitas Islam Riau, Menandatangani Memorandum of Understanding
    Kerusakan Bahu Jalan Pertigaan Kompi Cubadak Mentawai Kota Pariaman Bahayakan Pengendara
    Terdakwa Kasus Korupsi Lahan Tol Padang – Pekanbaru Divonis Bebas
    Enam Anggota DPRD Padang dari 4 Fraksi Setujui Interpelasi Wali Kota

    Tags